Ari Muhammad Efendi

Translate

Tugas Kampus (OSPF)


OSPF(Open Shortest Path First)

1. Pengertian OSPF (Open Shortest Path First)
OSPF (Open Shortest Path First) ini merupakan protocol link-state. Teknologi link-state dikembangkan dalam ARPAnet untuk menghasilkan protokol yang terdistribusi yang jauh lebih baik daripada protokol distance-vector. Alih-alih saling bertukar jarak (distance) ke tujuan, setiap router dalam jaringan memiliki peta jaringan yang dapat diperbarui dengan cepat setelah setiap perubahan topologi

Peta ini digunakan untuk menghitung route yang lebih akurat daripada menggunakan protokol distance-vector. Perkembangan teknologi ini akhirnya menghasilkan protokol Open Shortest Path First (OSPF) yang dikembangkan oleh IETF untuk digunakan di Internet. Bahkan sekarang Internet Architecture Board (IAB) telah merekomendasikan OSPF sebagai pengganti RIP. 

Prinsip link-state routing sangat sederhana. Sebagai pengganti menghitung route “terbaik” dengan cara terdistribusi, semua router mempunyai peta jaringan dan menghitung semua route yang terbaik dari peta ini. Peta jaringan tersebut disimpan dalam sebuah basis data dan setiap record dalam basis data tersebut menyatakan sebuah link dalam jaringan. Record-record tersebut dikirimkan oleh router yang terhubung langsung dengan masing-masing link. 

Karena setiap router perlu memiliki peta jaringan yang menggambarkan kondisi terakhir topologi jaringan yang lengkap, setiap perubahan dalam jaringan harus diikuti oleh perubahan dalam basis data link-state yang terletak di setiap router. Perubahan status link yang dideteksi router akan mengubah basis data link-state router tersebut, kemudian router mengirimkan perubahan tersebut ke router-router lain. 

Protokol yang digunakan untuk mengirimkan perubahan ini harus cepat dan dapat diandalkan. Ini dapat dicapai oleh protokol flooding. Dalam protokol flooding, pesan yang dikirim adalah perubahan dari basis data serta nomor urut pesan tersebut. Dengan hanya mengirimkan perubahan basis data, waktu yang diperlukan untuk pengiriman dan pemrosesan pesan tersebut lebih sedikit dibandingdengan mengirim seluruh isi basis data tersebut. Nomor urut pesan diperlukan untuk mengetahui apakah pesan yang diterima lebih baru daripada yang terdapat dalam basis data. Nomor urut ini berguna pada kasus link yang putus menjadi tersambung kembali.
 Pada saat terdapat link putus dan jaringan menjadi terpisah, basis data kedua bagian jaringan tersebut menjadi berbeda. Ketika link yang putus tersebut hidup kembali, basis data di semua router harus disamakan. Basis data ini tidak akan kembali sama dengan mengirimkan satu pesan link-state saja. Proses penyamaan basis data pada router yang bertetangga disebut sebagai menghidupkan adjacency. Dua buah router bertetangga disebut sebagai adjacent bila basis data link-state keduanya telah sama. Dalam proses ini kedua router tersebut tidak saling bertukar basis data karena akan membutuhkan waktu yang lama.

 Proses menghidupkan adjacency terdiri dari dua fasa.Fasa pertama, kedua router saling bertukar deskripsi basis data yang merupakan ringkasan dari basis data yang dimiliki setiap router. Setiap router kemudian membandingkan deskripsi basis data yang diterima dengan basis data yang dimilikinya. Pada fasa kedua, setiap router meminta tetangganya untuk mengirimkan record-record basis data yang berbeda, yaitu bila router tidak memiliki record tersebut, atau nomor urut record yang dimiliki lebih kecil daripada yang dikirimkan oleh deskripsi basis data. Setelah proses ini, router memperbarui beberapa record dan ini kemudian dikirimkan ke router-router lain melalui protokol flooding. 

Protokol link-state lebih baik daripada protokol distance-vector disebabkan oleh beberapa hal: waktu yang diperlukan untuk konvergen lebih cepat, dan lebih penting lagi protokol ini tidak menghasilkan routing loop. Protokol ini mendukung penggunaan beberapa metrik sekaligus. Throughput, delay, biaya, dan keandalan adalah metrik-metrik yang umum digunakan dalam jaringan. Di samping itu protokol ini juga dapat menghasilkan banyak jalur ke sebuah tujuan. Misalkan router A memiliki dua buah jalur dengan metrik yang sama ke host B. Protokol dapat memasukkan kedua jalur tersebut ke dalam forwarding table sehingga router mampu membagi beban di antara kedua jalur tersebut.

Rancangan OSPF menggunakan protokol link-state dengan beberapa penambahan fungsi. Fungsi-fungsi yang ditambahkan antara lain mendukung jaringan multi-akses, seperti X.25 dan Ethernet, dan membagi jaringan yang besar mejadi beberapa area. 

Telah dijelaskan di atas bahwa setiap router dalam protokol link-state perlu membentuk adjacency dengan router tetangganya. Pada jaringan multi-akses, tetangga setiap router dapat lebih dari satu. Dalam situasi seperti ini, setiap router dalam jaringan perlu membentuk adjacency dengan semua router yang lain, dan ini tidak efisien. OSPF mengefisienkan adjacency ini dengan memperkenalkan konsep designated router dan designated router cadangan. Semua router hanya perlu adjacent dengan designated router tersebut, sehingga hanya designated router yang adjacent dengan semua router yang lain. Designated router cadangan akan mengambil alih fungsi designated router yang gagal berfungsi. 

Langkah pertama dalam jaringan multi-akses adalah memilih designated router dan cadangannya. Pemilihan ini dimasukkan ke dalam protokol Hello, protokol dalam OSPF untuk mengetahui tetangga-tetangga router dalam setiap link. Setelah pemilihan, baru kemudian router-router membentuk adjacency dengan designated router dan cadangannya. Setiap terjadi perubahan jaringan, router mengirimkan pesan menggunakan protokol flooding ke designated router, dan designated router yang mengirimkan pesan tersebut ke router-router lain dalam link.

Designated router cadangan juga mendengarkan pesan-pesan yang dikirim ke designated router. Jika designated router gagal, cadangannya kemudian menjadi designated router yang baru serta dipilih designated router cadangan yang baru. Karena designated router yang baru telah adjacent dengan router-router lain, tidak perlu dilakukan lagi proses penyamaan basis data yang membutuhkan waktu yang lama tersebut.
Dalam jaringan yang besar tentu dibutuhkan basis data yang besar pula untuk menyimpan topologi jaringan. Ini mengarah kepada kebutuhan memori router yang lebih besar serta waktu perhitungan route yang lebih lama. Untuk mengantisipasi hal ini, OSPF menggunakan konsep area dan backbone. Jaringan dibagi menjadi beberapa area yang terhubung ke backbone. Setiap area dianggap sebagai jaringan tersendiri dan router-router di dalamnya hanya perlu memiliki peta topologi jaringan dalam area tersebut. Router-router yang terletak di perbatasan antar area hanya mengirimkan ringkasan dari link-link yang terdapat dalam area dan tidak mengirimkan topologi area satu ke area lain. Dengan demikian, perhitungan route menjadi lebih sederhana.

1.1 Kesederhanaan vs. Kemampuan
Kita sudah lihat sepintas bagaimana RIP dan OSPF bekerja. Setiap protokol routing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Protokol RIP sangat sederhana dan mudah diimplementasikan tetapi dapat menimbulkan routing loop. Protokol OSPF merupakan protokol yang lebih rumit dan lebih baik daripada RIP tetapi membutuhkan memori dan waktu CPU yang besar. 

Di berbagai tempat juga terdapat yang menggunakan gabungan antara routing statik, RIP, RIP-v2, dan OSPF. Hasilnya di jaringan ini menunjukkan bahwa administrasi routing statik jauh lebih memakan waktu dibanding routing dinamik. Pengamatan pada protokol routing dinamik juga menunjukkan bahwa RIP menggunakan bandwidth yang lebih besar daripada OSPF dan semakin besar jaringan, bandwidth yang digunakan RIP bertambah lebih besar pula. Jadi, jika Anda sedang mendesain jaringan TCP/IP yang besar tentu OSPF merupakan pilihan protokol routing yang tepat 

Berikut ini skematik dari OSPF. Lihat Gambar 1.
 

 Gambar 1. Skematik OSPF

2. Konfigurasi OSPF (Open Shortest Path First)
ospf yes | no | off {{
defaults {
preference preference;
cost cost;
}
backbone | (area area) { authtype 0 | 1 | none | simple;
stub [cost cost];
networks
{ network mask [restrict];
networks masklen number [restrict];
host host [restrict]};
stubhosts { host cost cost; };
interface interface_list;
[cost cost]{interface_parameters}];

Interface parameter yang terdapat pada kelas interface list yaitu:
1. enable / disable;
2. retransmitinterval time;
3. transit delay;
4. priority priority;
5. hellointerval time;
6. routerdeadinterval time;
7. authkey auth_key;

2.1 Penjelasan konfigurasi
a. default
Parameter ini dikhususkan untuk digunakan mengirimkan OSPF ASE ke table routing dan mengirimkan rute dari table routing ke OSPF ASE (Autonomous System Eternal).

b. preference preference
Merupakan suatu nilai antara 0 sampai 255 yang digunakan untuk memilih beberapa jalur untuk ke tujuan alamat yang sama. Preference dengan nilai yang kecil merupakan rute yang paling kecil (active route). Rute ini yang digunakan untuk memforward paket table ke protocol yang berlainan.

c. cost cost
Parameter ini digunakan untuk menimport rute non-OSPF dari table routing ke OSPF di dalam sebuah ASE.

d. backbone area area
Setiap router OSPF harus disetting paling sedikit satu area. Jika mempunyai area lebih dari satu, maka backbone lebih dari satu.

e. authtype 0 | 1 | none | simple
OSPF menspesifikasikan skema pembuktian per area. Setiap interface dalam satu area harus mempuyani authentifikasi yang berbeda.

f.stub [cost cost]
Arean stub merupakan area yang tidak ada rute ASE. Jika nilai cost tidak dispesifikasikan, maka digunakan sebagi rute default di dalam area tersebut.

g. networks
Networks mendeskripsikan lingkup dari intra-area. LSA-LSA intra-area tidak diumumkan ke ara yang lain. Hal ini dikarenakan adanya spesifikasi network area. Option ini sangat berguna untuk membangun suatu jaringan yang bertujuan untuk mengurangi jumlah table information yang dikirimkan antara area-area dalam suatu network.

h. stubhost
Konfigurasi ini menspesifikasikan sauat host yang langsung terhubung dengan router.

i.interface interface_list [cost cost]
Options ini digunakan untuk mensetting interface broadcast atau interface poit-to –point. Setiap interface mempunyai suatu cost. Parameter-parameter di dalam interface antara lain:
retransmitinterval time
Nilai waktu (second ) antara balasan dari pengumuman link-state untuk router tetangganya.
transitdelat time
Nilai perkiraaan yang diperlukan untuk mengirimkan paket terbaru dari link-state pada suatu interface tertentu.. Option harus memiliki nilai lebih dari nol.
priority priority
Nilai antara 0 sampai 255 yang digunakan untuk menspesifikasikan nilai priority untuk sebagai designed route. Jika terdapat dua interface, maka yang menjadi designed router mempunyai nilai priority yang lebih tinggi.
hellointerval time
Panjang waktu (second) yang digunakan untuk mengirimkan paket Hello ke router yangterdekat.
routerdeadinterval time
Batas waktu (second) untuk mendapat paket Hello dari router yang terdekat sebelum router tetangga tersebut dinyatakan down.
authkey auth_key
Digunakan leh authentifikasi OSPF untuk mengecheck authoetifikasi di dalam header paket OSPF.

Intercace poit-to-point juga mendukung parameter tambahan: nomulticast. Secara default, paket OSPF ke router tetangganya di dalam interface point-to-point dikirim melalui mekanisme IP multicast. Meskipun, beberapa aplikasi IP mulitcas untuk Unix mempunyai beberapa kekurangan. Oleh Karena itu, Gated (software routing) mengirimkan paket OSPF menggunakan mekanisme unicast ke router tetangganya. Mekanisme unicastsangat dianjurkan, hal ini dikarenakan kemungkinak router tetangga tidak mendukung multicast. Untuk mengetahui topologi jaringan untuk ruter paket data digunakan suatu perintah.


3. Rangkuman
Route dafult merupakan route static yang digunakan untuk paket yang tidak mempunyai rute ke alamat tujuan. Pengiriman paket yang alamat tujuannya tidak terdapat dalam informasi table routing masih dapat ditangani oleh route default. Protocol distance vector merupakan protocol algoritma routing yang memilih jalur berdasarkan jumlah hop yang paling kecil. Hop merupakan jumlah router yang akan dituju sebelum paket data itu sampai ke alamat tujuan. Protocol distance vector mengirimkan paket informasi table routing mereka ke router terdekat. Protocol link-state dibuat untuk skal jaringan besar. Protokol ini menggunakan system cost untuk memilih rute dan menyimpan dalam database informasi table routing. Dalam protokol ini, untuk mengetahui suatu router tidak mati dilakukan dengan mengirimkan paket Hello ke router tersebut. Apabila router tersebut mengirimkan paket balasan sebelum waktu yang ditetapkan , maka router tersebut masih disimpan dalam informasi table routing.

Sumber : Jarkom2-9OSPF (Open Shortest Path First)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar